Uang tidak bisa membeli kebahagian!
Tapi nyatanya kalimat itu dipatahkan dengan kenyataan
yang ada. Diam-diam kamu dan hampir kita semua masih berharap punya gaji atau penghasilan yang lebih besar dari
sekarang. Alasan apa lagi kalau bukan kebutuhan yang rasanya tak pernah
memuaskan hasratmu yang semakin lama justru semakin banyak maunya. Rasa tak
pernah puas sebenarnya manusiawi sekali. Tapi mau sampai kapan kamu terus
menuruti ego yang pada akhirnya hanya merepotkanmu.
Bagaimana tak merepotkan kalau ini membuat beberapa orang
bersedia menghalalkan segala cara untuk memenuhinya. Kamu sendiri semakin
sering membanding-bandingkan apa didapatkan sekarang, sampai lupa untuk sekadar
mensyukurinya. Padahal gaji kecil bukan berarti hatimu ikut sempit. Setidaknya
beberapa hal ini perlu kamu ingat baik-baik.
1. Jangan terus berandai punya gaji besar, karena yang penting
sekarang kamu punya penghasilan sendiri
Enak kali ya kalau
punya gaji besar. Bisa punya tabungan lebih, bisa buat jalan-jalan atau beli
ini-itu.
Berandai memang mudah, tapi pada
akhirnya itu buatmu lelah. Ibarat menaiki tangga tapi sayang tujuannya tak
jelas. Membuatmu hanya terus menajak dan menajak, dengan satu kekhawatiran.
Bagaimana kalau tangga yang jadi pijakan angan-anganmu runtuh karena hantaman
kenyataan yang lebih kuat? Mau sampai kapan kamu menyiksa dirimu dengan
pengandaian yang tak jelas juntrungannya?
Toh saat ini yang penting kamu punya penghasilan sendiri. Di
usia yang cukup muda kamu, tak perlu lagi meminta orangtua. Sekalipun mereka
mampu dan berkecukupan untuk membiayai semua keperluan serta kesenanganmu.
Bukankah punya penghasilan sendiri sudah membuatmu punya kebanggaan tersendiri?
Bahkan orangtuamu pun bangga denganmu yang dianggap sudah mulai bisa mandiri
secara finansial.
2.
Manusiawi memang hasrat untuk punya uang lebih, tapi apa iya bisa jadi jaminan
untuk buatmu happy
Manusia memang tak
pernah puas. Maunya bukan sekadar cukup, tapi harus lebih dan lebih. Seolah
sesuatu yang berembel-embel lebih itu jaminan untuk bahagia. Padahal bahagiamu
tak bisa jika hanya diukur oleh materi yang dirimu peroleh. Melakukan hal-hal
yang menyenangkan dan pastinya memberi manfaat, seperti hobi. Siapa tahu hobimu
ini bisa jadi ladang penghasilan baru.
3.
Coba lihat ke bawah sesekali, di luar sana masih ada yang gajinya lebih kecil
lagi
Kapan ya bisa punya gaji sebesar dia. Padahal aku punya
pengalaman lebih banyak dari dia!
Jujur, kadang keinginan punya gaji lebih besar itu datang karena
melihat seseorang yang penghasilannya lebih tinggi darimu. Tepatnya kamu
sedikit iri dengan mereka, apalagi saat dirimu merasa punya pengalaman yang
lebih banyak. Tapi di titik ini harusnya kamu mengerti, bahwa menyusuri
perjalanan tak bisa dengan kepala yang terus mendongak ke atas.
Kamu perlu sesekali melihat ke bawah pijakanmu. Sebab di bawah
sana ada hal-hal yang bisa membuatmu belajar hati-hati, hingga bersyukur dengan
yang kamu miliki. Di bawah sana pun ada banyak yang gajinya lebih kecil darimu.
Tapi mereka tak sepertimu yang lupa bersyukur dan sibuk berandai daripada
mewujudkannya.
4.
Anggap saja gaji kecil ini tempat kamu belajar mengatur keuangan dengan
sebaik-baiknya
Sebenarnya gajimu
ini cukup untuk memenuhi semua kebutuhanmu. Bahkan kamu pun bisa menyisahkannya
sedikit untuk ditabung. Hanya saja kadang kamu lupa untuk mengatur
penghasilanmu dengan sebaik-baiknya. Membuat peribahasa “lebih besar pasak daripada tiang” ini terjadi di dirimu. Padahal harusnya gaji yang
sedikit ini pun bisa jadi wadah kamu untuk belajar mengolah keuangan. Bagaimana
caranya gaji sebesar itu bisa memenuhi kebutuhanmu dalam sebulan? Mulai dari
yang paling penting alias primer, lalu skunder, sampai yang tersier seperti
bervakansi atau membeli gawai terbaru.
5.
Sebab semua ada prosesnya, seperti gaji yang pasti meningkat selama karirmu
terus dikembangkan
Siapa bilang gajimu tak bisa
meningkat? Bisa, tapi bukan berarti gajimu yang sekarang ini diratapi. Percaya
saja semua pasti sudah ada dalam porsinya. Sekarang kamu harus bersyukur dengan
gaji yang menurutmu sedikit. Bagaimana caranya supaya gaji sedikit ini memberi
banyak pelajaran ke dirimu? Salah satunya tak lupa untuk berbagi dengan sesama
mungkin. Toh gajimu pun ini berproses seperti halnya karirmu. Selama kamu masih
punya kemauan untuk selalu lebih memajukan langkah karirmu. Selama itu pula
kesempatan untuk ada peningkatan gaji ada.
Persetan dengan gaji kecil ataupun besar. Toh rezekimu sampai
kapan pun tak akan pernah tertukar
Sumber artikel : Hipwee
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon