Ibu, Kau Adalah Sosok Pahlawan yang Takkan Pernah Bisa Tergantikan


Saat aku ada pada titik terlemahku, aku sempat untuk berhenti untuk melangkah. Berapa kali pun aku berusaha, aku selalu terjatuh bahkan pada sesuatu yang membuatku terasa begitu menyesakkan. 

Aku salah dalam menilai sikapnya, aku salah karena aku bersikap esgois pada diriku sendiri, semua seakan meninggalkanku saat aku terjatuh. Namun, Ibu selalu ada untukku. Ia memberiku semangat, membuatku percaya bahwa masih ada sebuah harapan dan kesempatan untukku. Ia meyakinkanku bahwa segala hal yang Tuhan rencanakan adalah hal yang terindah untukku.

Jika saja ada yang berkata, 'kado apa yang pantas untuk Ibu?' jawabannya aku pun tak tahu. Segala hal yang telah Ibu berikan padaku, takkan pernah bisa kubalas jasanya, begitu banyak, bahkan tak terhitung nilainya. Setiap kasih sayangnya bahkan adalah sumber segala kekuatan yang membuatku selalu ingat akan sosok Ibu.

Aku bermimpi ingin menjadi sosok yang bisa membuat Ibuku tersenyum dan bangga padaku, aku tahu, aku masih berjalan pada proses itu. Namun, aku yakin mampu membuat ibuku tersenyum akan menjadi hal yang indah untukku. Aku berdoa pada Tuhan agar kami selalu diberikan rasa syukur dalam setiap nikmat yang Tuhan beri pada kami.

Satu yang selalu aku yakini, bahwa Ibu adalah sosok pahlawan yang takkan pernah bisa tergantikan oleh siapapun, kecuali Tuhan.
Sepucuk surat ini, aku persembahkan untuk Ibuku yang tercinta.


                                                                                                                                                                                                                                                    Ibu…
Kau adalah seseorang yang hebat untukku. Kau berjuang mengandungku selama 9 bulan. Kau menahan setiap rasa sakit, setiap kali aku masih di dalam kandunganmu.
Ibu…
Satu kata yang ingin aku katakan padamu, bahwa aku mencintaimu.
Ibu…
Kau membuatku belajar sebuah arti kehidupan. Kehidupan yang membuatku mampu untuk bertahan, berjuang, dan mengerti sebuah rasa ketulusan.
Ibu…
Cintamu bagikan sebuah langit yang terbentang dengan luas. Luas yang tidak pernah ada batasnya. Rasa cintamu menjadi sebuah rasa pertahanan untukku.
Ibu…
Kau bagikan malaikat untukku. Hatimu bagikan sebuah rangka yang sulit untuk aku tempuh. Berulang kali aku menyakitimu, tapi kau selalu memaafkanku. Membuatku belajar arti kesabaran.
Ibu…
Perjuanganmu adalah hal terbesar untukku. Sebuah perjuangan yang takkan pernah bisa aku bayar sampai kapanpun. Tetes keringatmu adalah sebuah saksi kehidupan untukku. Sebuah kehidupan yang akan selalu aku ingat bagaikan sebuah kado terbesar untukmu.
Ibu…
Saat aku lahir ke dunia, kau tersenyum bahagia akan kehadiranku. Kau mengenalkanku arti kehidupan yang indah. Membuatku tersenyum dengan indah. Kesedihanmu membuat batinku tersiksa.
Ibu…
Setiap kali aku melihatmu. Kau bagaikan matahari untukku. Matahari yang hadir untuk menyinari indahnya dunia; memberi sinar dan semangat dalam hari-hariku.        
Ibu…
Kau adalah pahlawan untukku. Pahlawan yang selalu ada untukku. Kau selalu hadir di saat aku membutuhkanmu, saat di mana semua orang mulai menjauhiku.
Ibu…
Aku tahu, usiamu sudah tidak muda lagi. Wajahmu begitu bercahaya. Senyummu mampu menggetarkan setiap jiwa. Namun, kau selalu terlihat tegar.
Ibu…
Saat usia renta menjemputmu, aku hanya ingin berada di sisimu. Menemani setiap waktu bersamamu tanpa ada ruang dan waktu.
Ibu…
Maafkanlah anakmu ini. Maaf karena aku belum bisa membahagiakan Engkau ibu. Aku masih berjuang untuk bisa menjadi yang terbaik. Berjuang untuk membahagiakan hari-hari bersamamu, Bu.
Ibu…
Kau adalah kehidupan untukku. Tak akan ada yang bisa menggantikanmu di hatiku. Kau akan selalu menempati hati yang paling dalam. Membuat sebuah kenangan manis saat aku kecil hingga dewasa.
Ibu…
Aku hanya ingin kau selalu ada untukku. Memberiku semangat, memberiku sebuah nasihat, dan saling berbagi cerita. Setiap harimu adalah waktu yang berharga untukku. Karena yang ku tahu, waktu takkan pernah bisa terulang.
Ibu…
Terima kasih telah hadir di kehidupanku. Menerimaku tanpa ada rasa pamrih. Mengurusku dari bayi hingga dewasa. Memberiku kasih sayang yang penuh. Memberiku sebuah kehangatan saat di dekatmu dan memberiku sebuah ruang, untuk ada di hatimu.
Ibu…
Terima kasih atas segala perjuanganmu. Aku takkan pernah melupakanmu. Jasamu takkan pernah bisa aku balas. Yang ku tahu, hanya satu, kau selalu ada di hatiku.
Terima kasih ibu…
Previous
Next Post »