Mengagumi Kecantikan Wanita Dari Seluruh Etnis Dunia

Kecantikan bagi sebagian orang adalah sesuatu yang subjektif. Ada yang bilang orang berkulit putih itu cantik, tapi ada juga yang suka wanita berkulit kuning langsat. Wanita berhidung mancung itu cantik, tapi hidung yang kecil mungil banyak juga yang suka. Menurut seorang psikolog terkenal di tahun 1920-an, Knight Dunlap, definisi kecantikan seseorang bervariasi dan berbeda antara ras yang satu dengan yang lainnya, sehingga konsep kecantikan tak bisa dibandingkan.

Apapun defenisinya, kita bisa menyederhanakan konsep kecantikan fisik wanita sebagai seseorang yang wajahnya proporsional dan enak dilihat. Kecantikan tak memandang suku ataupun ras tertentu. Semua tempat di muka bumi ini pasti memiliki anugerah tersebut. Meski begitu, kecantikan wanita dari tiap etnis memiliki ciri khasnya masing-masing.

Wanita dari suku Wolof (suku di Senegal dan Gambia), Martinicans dan Kongo

Wanita dari suku Ewe (suku di Ghana, Togo dan Benin), Fula (Benue-Kongo), dan Suku Haiti

Sebuah proyek penelitian yang disebut "The Ethnic Origin of Beauty" membuktikan bahwa seluruh wanita di planet bumi ini adalah cantik. Proyek ini mendokumentasikan kecantikan khas wanita dari beragam etnis di seluruh dunia.

Proyek ini dimulai pada tahun 2012 dan sampai saat ini masih terus berlanjut. Sejauh ini mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 50 kelompok etnis dari 15 negara di 4 benua. Setiap kelompok etnis diwakili oleh tiga orang perempuan muda dan disertai dengan informasi tentang etnis yang diwakilinya.

Wanita etnis Anyi , Tanjung Verde dan Guadeloupeans, Afrika

Wanita Etnis Reunionnasis, Bengali dan Indo-Maurisian, Asia

Natalia Ivanova, sang penggagas, ingin mendokumentaskan kecantikan dari beragam etnis di dunia. Untuk memastikan bahwa wanita yang ia dokumentasikan benar-benar murni mewakili etnisnya, Natalia membuat kriteria ketat. Seluruh perempuan yang berpartisipasi harus memiliki silsilah setidaknya tiga generasi leluhur dari etnis yang sama baik dari pihak ibu maupun bapak. Dan ia juga harus paham tentang kesukuan mereka. Wanita-wanita ini adalah perwakilan dari budaya, bahasa dan tradisi etnis masing-masing.

Wanita Etnis Shluh, Tunisia dan Riffian

Wanita etnis Kabile, Armenia dan Georgia

Wanita etnis Kalmyks, Suku Han dan Buryat

Tujuan utama proyek ini adalah untuk menunjukkan kembali keberagaman masyarakat yang ada di dunia. Ada lebih dari 2000 kelompok etnis yang hidup di dunia, sementara jumlah negara hanya 200-an. Karena kecantikan ternyata dimiliki oleh setiap etnis di dunia, proyek ini menekankan bahwa setiap suku bangsa adalah setara.