Namun kenyataannya ternyata tak selalu demikian. Seorang netizen asal Medan, Muhammad Fahrozi, yang berkunjung ke Masjid Raya Al Mashun, masjid kebanggaan orang Medan, memposting foto-foto kondisi masjid yang ternyata sepi jamaah. Padahal bulan Ramadhan baru memasuki hari kelima. Masjid tertua di Medan yang berkapasitas 1.500 jamaah tersebut terlihat hanya di isi tak sampai sepertiganya.
Yang ironis, pada saat yang sama, tepat diluar Masjid Raya tampak ribuan orang berdesakan memadati gelaran Ramadhan Fair, sebuah pasar dadakan yang digagas Pemko Medan untuk menyemarakkan bulan puasa. Ratusan kendaraan bermotor yang terparkir berjejal di halaman Masjid dipastikan lebih banyak dimiliki pengunjung pasar malam, bukan jamaah Masjid.
Susasana shalat Tarawih di Masjid Raya Al-Mashun Medan |
Dalam fotonya ia mengajak netizen untuk merenungkan kondisi ini dengan bahasa khas kota Medan "Cak (coba) renungkan, apa yang bisa diungkap disini?"
Fenomena ini menjadi pertanyaan menarik, mengapa ummat lebih tertarik berlomba-lomba mengunjungi pasar malam daripada berlomba mencari pahala dan keberkahan ke Masjid yang berada tepat didepan matanya? Mari kita renungkan dan jawab dalam hati masing-masing.
Kondisi pada saat yang sama dipelataran Masjid Raya yang diadakan Pasar Malam Ramadhan Fair |
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon