Meski kita hidup di bumi Indonesia yang memiliki undang-undang perlindungan pada orang tak punya, kenyataan di luar sana sering bertolak belakang dengan amanat UUD '45 pasal 34 ayat 1 yang menyatakan fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Serangkaian foto yang diunggah ke Facebook oleh akun Ferisa Isra menjadi contoh potret buram kemiskinan akut yang terjadi di negeri ini. Dalam foto yang diambil di sekitaran jembatan Denai Kota Medan, terlihat seorang ibu tertidur bersama kedua anaknya di pinggir jembatan dalam keadaan sangat memprihatinkan. Mereka tidur sekenanya tanpa alas apapun. Seorang anak yang belum tidur nampak duduk termenung bertelanjang dada. Tubuh ketiganya tampak kurus kering. Diantara mereka teronggok sebuah karung berisi botol plastik hasil memulung di siang hari.
Menurut Ferisa, foto itu diambil sekitar jam 12 malam. Informasi yang ia dapat dari masyarakat sekitar, ibu tersebut adalah seorang pemulung dan setiap malam mereka selalu tidur di pinggir jembatan Titi Denai. Masih menurut warga, sebenarnya ibu ini memiliki tiga orang anak, namun karena kesulitan ekonomi, seorang lagi yang masih bayi ia berikan ke orang lain untuk diasuh.
Tidak hanya mengalami kondisi fisik yang memprihatinkan, sang ibu tampaknya juga mengalami tekanan psikis berat. Seorang netizen yang juga pernah melihat mereka menceritakan, saat memulung di siang hari bersama dua anaknya, si ibu tampak sering emosi jika anak-anaknya tidak mau ikut memulung. Bahkan ia sering melempar anaknya dengan batu untuk memaksa anak ikut bekerja.
Ada beberapa orang yang ragu pada kondisi kehidupan ibu anak ini, merujuk pada banyak kasus dimana kemiskinan digunakan sebagai modus penipuan. Mereka berpura-pura hidup susah agar dikasihani orang lain dan mengambil untung dari belas kasihan orang, padahal sebenarnya mereka memiliki rumah layak dan malah makan lebih enak dari yang menolong. Namun Ferisa menyakinkan netizen bahwa kondisi keluarga ini memang benar-benar susah. Mereka tidak punya rumah dan setiap menjelang tengah malam selalu tidur di jembatan tersebut.
Netizen berharap pemerintah Kota Medan bisa segera turun tangan untuk membantu keluarga ini. Hidup tanpa sandang, pangan dan papan yang pantas tentu akan sangat buruk bagi perkembangan kedua anak yang masih sangat belia. Mereka punya hak untuk hidup lebih layak dan bila pemerintah masih menjunjung tinggi UUD '45, maka mereka wajib memberikannya.
Sumber dan foto : https://www.facebook.com/ferisa.isra
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon