Kalau Sikapmu Terhadap Kekasih Masih Seperti Ini, Artinya Kamu Masih Kekanak-Kanakan

Kedewasaan seseorang tidak hanya bisa diukur dari usia. Pertambahan usia, sama sekali tidak menjadi jaminan bahwa kita bertambah dewasa pula. Lalu apa yang membuat kita dewasa? Apa pula yang bisa kita jadikan ukuran dewasa tidaknya seseorang jika tidak dari umur?
Saya percaya bahwa kedewasaan jauh lebih bisa dinilai dari sikap dan cara berpikir seseorang. Dua tolok ukur ini juga bisa kita gunakan untuk konteks percintaan. Dengan memperhatikan sikap dan cara berpikir, kita bisa menilai apakah kita sudah dewasa atau justru masih kekanak-kanakan. Maka, ada beberapa sikap yang menandakan ketidakdewasaan kita dalam menjalin hubungan. Mari simak satu persatu dan mulai berbenah diri.

Cemburu dengan banyak orang tanpa alasan yang jelas


Cemburu sih boleh, tapi cemburu buta itu tidak baik. Gak dewasa namanya kalau kita cemburu dengan siapapun yang berurusan dengan pacar kita. Lebih gak dewasa lagi kalau kita cemburu dengan orang tua, adik atau kakak pacar kita. Cemburu itu boleh. Asal objeknya jelas dan memang patut untuk dicemburui serta diungkapkan dengan emosi yang terkontrol.

Berputar-putar dalam masalah kecil yang dibesar-besarkan


Cuma anak kecil yang sukanya gede-gedein masalah. Kalau orang dewasa, dia akan lebih cenderung mensimpelkan sebuah masalah kemudian mencari jalan keluar. Bukannya berlama-lama ngambek setiap ada masalah kemudia ngedumel dan merembet kemana-mana.

Maunya selalu berduaan


Orang dewasa itu akan berpikir lebih kompleks. Bahwa urusan kita gak hanya pacaran. Gak hanya harus berlama-lama berduaan dengan kekasih. Orang yang berpikir dewasa itu orang yang tau prioritas. Tau hal-hal yang harus lebih dulu dikerjakan. Tidak melulu maunya pacaran terus. Kelihatan banget kalau kita belum paham tentang tanggung jawab.

Maunya seneng-seneng aja, gak bisa diajak susah


Ini nih, tanda kalau kita kekanak-kanakan. Maunya seneng-seneng aja. Pengennya diajak jalan-jalan, ditraktir makan, dibeliin ini dibeliin itu. Ya sih, semua orang, terutama perempuan, pasti seneng diperlakukan seperti itu. Tapi, orang dewasa akan lebih paham situasi dan kondisi. Jika kondisi sedang tidak memungkinkan untuk seneng-seneng, ya sudah. Jangan maksain keadaan dan selalu nurutin nafsu. Itu baru orang yang berpikir dewasa.

Ingin selalu dituruti namun sedikit berusaha untuk mengerti


Kalau kamu maunya didengarkan, maunya dimengerti, selalu bisa nyalah-nyalahin, artinya kamu belum dewasa. Sedikit-sedikit ngambek. Gak diturutin ngambek. Kalau beda pendapat selalu merasa benar. Menghadapi kondisi yang tidak sesuai keinginan, marah-marah. Itu menunjukkan betapa tidak dewasanya kita. Orang dewasa itu sadar bahwa terkadang situasi dan kondisi tidak selalu sesuai dengan kemauan kita.
Itulah tanda-tanda orang yang belum dewasa. Semoga kita tidak termasuk di dalamnya ya. Betapa indahnya sebuah hubungan jika keduanya didasari dengan kedewasaan sikap dan kedewasaan berpikir.
Previous
Next Post »