Ali bertafakur, mengingat apa ada yang salah dengan cara dia belajar. Banyak teknik untuk menghafal Al-Qur'an, dan dia telah mengikuti salah satu teknik standar tersebut, ia ingat langkah-langkahnya :
- Pertama, bacalah setengah halaman Al-Qur'an berulang-ulang, hingga 10 kali ulangan.
- Setelah itu mulailah membaca satu persatu ayat-ayatnya. berulang-ulang. ketika satu ayat sudah meresap dan hafalannya menempel, hafalkanlah ayat berikutnya, ulangi lagi hingga lekat dikepala, begitu seterusnya.
- Bagi yang memiliki dasar bahasa Arab, pahamilah artinya ayat per ayat. Ini akan membantu mempercepat hafalan.
- Idealnya bagi yang telah terbiasa dengan teknik ini, dengan durasi menghafal dari Ba'da Ashar sampai menjelang Maghrib, akan terhafal sehalaman kitab Al-Qur'an. Bahkan temannya ada yang hafal hingga 3 halaman.
- Seringlah mengulangi hafalan agar tidak hilang.
Ternyata tidak ada yang salah dengan cara belajarnya. Ali memang baru sebulan ini mulai menghafal Qur'an. Diusianya yang menginjak 16 tahun, ternyata ia mengalami kesulitan. Tapi ia tahu, usia bukan penghalang untuk menghafal. Seorang Bapak (salah seorang donatur majelis tempat ia belajar) yang berusia 40an tahun, berhasil menghafal 30 Juz Qur'an dalam waktu 3,5 tahun.
Ali pun tidak patah arang, ia kembali bangkit dengan menguatkan Azzam (kemauan) dan kembali giat mengulang ayat-ayat Allah ini. Dan seperti detoksifikasi, setelah sebulan terlampui, perlahan-lahan ia mulai mudah menghafal.
Kini ia telah hafal 15 Juz Al-Qur'an. Cita-cita menjadi Hafidz tetap menjadi tujuan utamanya. Walau kini ia harus pindah ke Kota Medan untuk melanjutkan kuliah, ia terus menghafal dan bergabung dengan majelis penghafal Qur'an yang ada di Kota ini. Masjid tempat ia tinggal saat ini sebagai nazir juga menambah semangatnya, karena temannya yang telah hafidz (hapal 30 juz Al-Qur'an) juga menjadi Imam Masjid bersamanya. Zulfikri sang teman, meski telah hafidz tetap terus mengulang-ulang hafalannya minimum 5 Juz per hari. Manusia-manusia luar biasa.
Siapapun kita, berapapun usia kita. Kemauan keras, teknik yang benar, bersabar dan berserah diri kepada Allah adalah kunci untuk menjadi para Hafidz, sang Al-Qur'an berjalan.
Kisah nyata, seperti yang diceritakan Mhd. Ali Bakri Nasution kepada Kontributor Tipsiana.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon