1. Takut Keramaian
Begal motor biasa beraksi berkelompok, antara 2 hingga 4 orang. Walau berkelompok, mereka tetap takut keramaian. Sehebat-hebatnya begal, mereka akan jadi bulan-bulanan massa kalau sampai tertangkap. Bahkan tak jarang nyawa begal melayang. Karenanya, usahakan memilih rute perjalanan yang ramai orang (bukan berarti cari jalanan yang macet, ya). Keramaian akan mengurangi resiko, bila terpaksa harus lewat jalan yang sepi, percepat laju kendaraan. Kebanyakan begal beraksi di jalanan sepi dengan korban pengendara motor yang berjalan santai.
2. Takut Konvoi
Berkelompok memang lebih aman. Begal tidak akan berani menghadapi orang yang jumlahnya lebih banyak dari dia. Bila memungkinkan, berkendaralah bersama-sama dengan teman anda seperjalanan. Trik ini dipakai oleh para supir truk lintas Propinsi apabila akan melewati tempat sepi atau pada perjalanan malam hari. Untuk menghindari Bajing Loncat (Perampok spesialis truk, beraksi dengan melompat keatas truk), mereka akan berkonvoi, makin banyak makin bagus. Bila tidak memiliki teman seperjalanan, usahakan memepet /mendekat dengan pengendara lain di jalanan (tapi jangan terlalu mepet, nanti malah anda yang disangka begal).
3. Takut Dikenali
Yang ini sebenarnya agak konyol, mereka takut dikenali tapi tetap nekat beraksi. Pada beberapa modus, begal beraksi menggunakan helm penutup wajah, tapi ada juga yang wajahnya tidak ditutupi sama sekali. Bila menjadi korban, usahakan sebisanya fokus kenali wajah pelaku, ciri-ciri fisik lainnya dan juga jenis motor serta nomor plat polisinya (kecuali yang profesional, Begal kebanyakan tak mau repot melepas/ mengganti plat nomor polisi). Walaupun tentu saja dibawah tekanan yang begitu tiba-tiba hal ini tidak mudah dilakukan. Ini bisa jadi modal untuk penyelidikan Polisi nantinya.
4. Takut Keberanian Korban
Begal berani beraksi karena ia yakin korbannya lemah dan dapat dikuasainya. Tapi begitu korbannya ternyata tidak lemah dan berani melawan, mereka akan panik. Hampir semua kasus Begal yang tertangkap diawali oleh keberanian korban untuk melawan atau berteriak. Yang harus diingat, dalam sepersekian detik ketika menjadi korban, kita harus memutuskan akan melawan, berteriak atau pasrah. Lakukan perlawanan bila kita yakin akan cepat datang bantuan, tapi bila tidak yakin, keselamatan nyawa adalah prioritas utama. Harta bisa dicari, tapi nyawa tidak.
Pada akhirnya, semua bergantung pada takdir dan pertolongan Allah SWT. Berdo'alah mohon keselamatan setiap akan melangkahkan kaki kemanapun kita pergi.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon